Jindar berikan Tausyiah pada acara serah trima jabatan direktur Pondok Shabran

Ketua PDM Boyolali Berikan Tausyiah Pada Acara Serah Terima Jabatan Direktur Pondok Shabran

Serah terima jabatan Direktur Pondok Hajjaah Nuriyah Shabran



SOLO. Dengan disaksikan oleh Wakil Rektor IV, Abdul Fattah Santoso dan Dekan Fakultas Agama Islam UMS, Syamsul Hidayat pada hari Ahad, 19 juli 2017 yang bertempat di Aula Pondok Hajjah Nuriyah Shabran  telah berlangsung serah terima jabatan direktur Pondok Hajjah Nuriyah Shabran dari pejabat lama Jazuli al Demaki kepada pejabat baru Muthaharun Jinan. Dalam acara itu disamping dihadiri oleh semua Mahasantri juga para alumni yang menyempatkan hadir.                       
Dalam sambutanya Fattah santoso menyampaikan apresiasinya kepada para alumni yang telah banyak berkiprah di dalam memajukan Muhammadiyah dari sabang sampai merauke. Termasuk Direktur yang lama dan yang baru menjabat juga sama sama alumni Pondok Shabran hanya beda generasi.  
Lebih lanjut Abdul Fatah Santoso yang juga pernah menjabat Direktur Pondok tahun 1985-1990 mengenang, “mahasantri yang dahulu belum nampak kemampuan dalam pergerakan Muhammadiyah namun sekarang dapat kita saksikan kiprah perjuanganya di Muhammadiyah benar- benar sangat membanggakan”.
Dalam tausyiahnya, Jindar Wahyudi yang merupakan alumni Pondok Hajjah Nuriyah Shabran angkatan ke 5 dan sekaligus sebagai ketua PDM Boyolali mengibratkan perjalanan hidup manusia ini bagaikan perjalanan bulan di malam hari. Bermula dari sabit seiring dengan perjalanan waktu akan semakin besar, besar dan ahirnya menjadi bulan purnama, dari purnama seiring dengan perjalanan waktu akan semakin mengecil dan akhirnya hilang dari pandangan mata. Kalau dahulu Jazuli diangkat menjadi direktur hari ini menyerahkan kepada Jinan sbg pemegang direktur yang baru dan kelak akan diberikan kepada generasi berikutnya, itulah perjalanan hidup kita.
Dalam mengakhiri tausyiahnya, Jindar berpesan kepada adik-adiknya untuk tekun belajar karena tugas di pondok adalah belajar walaupun belajar tidak mesti di bangku kuliah. Dan juga untuk tidak mudah menyerah seraya taqarrub kepada Allah dengan Qiamullail dan ibadah nafilah lainya. *(Jindar)

Komentar

Posting Komentar